Tertib Dakwah

Buku Baru


Buku Tentang Sejarah Jamaah Tabligh dan Ikhtilaf

Categories: Tertib Dakwah | Tag: , , , | 2 Komentar

Bayan Pak H. Cecep Firdaus Setelah Tabayyun


Assalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh

Setelah Pujian dan pembukaan… dan Membaca ayat Al Quran.

Pembicaraan ini hanya untuk penanggungjawab saja. Kita sebagai negara terbesar di dunia berhubungan dengan adanya perselisihan ingin memberi pendapat atas pergaduhan para masyaikh. Maka kami datangi Maulana Saat di Ijtimak Tongi Banglades, saya katakan bahwa kami cinta Maulana Saad, Cinta Nizamuddin, dan Cinta kepada para masyaikh, keinginan kita orang Indonesia sangat ingin seluruh masyaikh yang keluar agar bisa kembali ke Nizamuddin, dan segala sesuatunya dimusyawarahkan. Maulana Saad menjawab, kami juga ingin begitu, ingin seluruh masyaikh kembali ke Nizamuddin. Tapi tidak mau kalau mereka kembali dengan syarat. Syaratnya itu agar Maulana Saad menerima Syura Alami. Lantas kami memohon kepada Maulana Saad, bolehkah kalau kami yang meminta mereka untuk kembali ke Nizamuddin? Ketika itu mereka sedang berada di South Afrika. Lalu diberi saran untuk menjumpai mereka ketika pertemuan orang-orang lama di Ijtima Reiwind. Disini mereka semua akan berkumpul. Lalu kami syura Indonesia bermusyawarah dan sepakat untuk menjumpai para masyaikh di pertemuan orang lama di Reiwind. Setibanya di Reiwind saya meminta waktu agar bisa berjumpa dengan para masyaikh. Saya katakan bahwa kami cinta kepada para masyaikh dan ingin para masyaikh untuk kembali ke Nizamuddin? Dijawab kami juga sangat ingin kembali ke Nizamuddin tapi Maulana saad tidak mau menerima syarat yang kami ajukan untuk menerima Syura Dunia yang telah dimusyawarahkan. Lalu kami pun memberi saran bagaimana kalau para masyaikh kembali saya dulu lalu diperbaiki dan dimusyawarahkan secara internal permasalahan ini. Para masyaikh menjawab bahwa kami sudah bertahan 21 tahun untuk permasalahan ini tapi permasalahan tidak kunjung selesai. Kalau kami tetap di Nizamuddin kemungkinan besar bisa terjadi clash fisik oleh pengikut-pengikut Maulana Saad yang dari Mewat, untuk menghindari hal ini maka kami keluar dari Nizamuddin. Lalu kami minta permohonan kepada mereka, bahwa kami orang Indonesia tidak mau pecah hati. Kami ingin Indonesia tetap satu hati. Kami ingin tertib kerja dakwah di Indonesia tidak ada perubahan, supaya tidak ada kebingungan di diri para pekerja agama. Tertib yang sudah ada tetap dijalankan. Permohonan kami ini diterima oleh para masyaikh setelah dimusyawarahkan. Yang diinginkan oleh para Masyaikh agar tertib kerja sebagaimana tertib kerja di zaman Maulana Ilyas, Maulana Yusuf, dan Maulana Inamul Hasan. Kalau ada tertib baru harus dimusyawarahkan. Maulana Saad banyak membuat tertib yang tidak ada di zaman dahulu dan tidak dimusyawarahkan terlebih dahulu. Misalnya taklim dengan kitab Muntakhab Ahadits, Taklim rumah dengan halakah Quran, Dakwah Taklim Istiqbal. Yang sudah jalan di Indonesia kami minta izin untuk tetap berjalan, tapi kami (syura Indonesia) tidak memberikan targhib lagi untuk menjalankannya. Dan semua itu diizinkan dan disetujui. Lalu kami minta juga untuk jamaah Negeri Jauh, yang kemampuan tafaqudnya kurang, kemampuan bahasanya kurang, yang biasanya keputusannya menunggu keputusan Nizamuddin, yang kadang lama dan tiba-tiba dari usulan ke Kamboja lalu diputus ke Amerika yang jadi memberatkan jamaah NJ yang akan berangkat, karena sekarang di Nizamuddin yang level orang lamanya tinggal Maulana Saad, selain Beliau tinggal orang-orang markaz Nizamuddin yang levelnya dibawah. Karena Maulana Ahmad Lat, Maulana Ismail, Maulana Faruq, Maulana Ibrahim telah meninggalkan Nizamuddin. Kami usul agar rutenya dimusyawarahkan oleh syura Indonesia dan hasilnya dilaporkan ke Nizamuddin? Dan oleh syura Dunia sepakat dan dikabulkan juga. (Majmak: “Allah Akbar”). Syura Dunia hanya memberikan daftar rute negara-negara yang menjadi takaza Indonesia. Alhamdulillah disetujui. Lalu masalah negara jiran yang dahulu tidak boleh jamaah NJ kesana lalu kami minta diperbolehkan kembali, karena ada keluhan dari Negara Malaisya, Siangpura, Filiphina sangat sedikit jamaah yang datang kesana. Alhamdulillah usulan kami juga dikabulkan para masyaikh. Kemudian masalah-masalah penting kita minta dimusyawarahkan dengan para masyaikh syura Dunia. Dan kita akan ada musyswarah 4 bulanan tanggal 13 April di Cikampek, dan kami juga mengundang para Syura Alami untuk dapat membimbing kami pada musyawarah tersebut. Lalu mereka bermusyawarah dan memanggilkan kami, bisa tidak tanggalnya digeser, karena pada tanggal yang sama ada ijtimak di Australia dan New Zealand. Bisa. Musyawarah Cikampek jadi tanggal 20 sd 23 April, setelah mereka selesai dari Australia tanggal 19 mereka akan ke Indonesia. Yang akan hadir diantaranya: Maulana Abdurrahman, Prof. Sanaullah yang dahulu pertama kal membuka Francis, Rektor Alighar Muslim University, dan satu lagi orang lama yang sekarang berkewarganegaraan Amerika yaitu Maulana Saad. Alhamdulillah kami semua SYURA INDONESIA SEPAKAT. Bahwa musyswarah waktunya menjadi tanggal 20-23 April dan dibimbing oleh utusan SYURA DUNIA. Belum selesai…

Lanjutan….

Bapak yang mulia, ijtimak Reiwind banyak yang hadir dan banyak jamaah yang dikeluarkan dari ijtimak tersebut. Terus ada bisik-bisik, ini bukan keputusan. Alhamdulillah para penanggungjawab negeri lain mendatangi kita terus, terakhir penanggungjawab dari Thailand datang ke kita pada malam terakhir setelah bicara dengan Syura Saudi mengatakan bahwa banyak negara yang sekarang susah mendapatkan Visa Pakistan. Mereka ada pikir dan usulan, ini bisik-bisik nih belum berupa keputusan masyaikh. Bahwa Ijtimak Dunia akan dipindahkan ke Indonesia. (Majmak: Allahu Akbar). Bagaimana Indonesia, siap tidak. Pak Cecep jawab: Welcome. Negara-negara ASEAN mendukung juga usulan ini, Ijtimak Dunia di Tongi untuk di pindah ke Indonesia. Kerja dakwah ini kerja besar, kerja Allah. Kita sangka baik kepada Allah. Bisa saja dengan pengorbanan nanti usaha dakwah terbesar akan terjadi di Indonesia. Tinggal kita ini mau berkorban atau tidak, kalau kita lihat bayan-bayan di Reiwind, majunya usaha dakwah ini bukan karena Bayan, Kepandaian, Mudzakarah, tapi yang memajukan usaha dakwah ini adalah PENGORBANAN. Kalau kita lihat sahabat-sahabat Nabi, Ajiib. Sebelum sahabat Nabi datang ke Yaman. Tidak ada seorang pun penduduk Yaman yang beragama Islam. Begitu juga sebelum datang ke Yordan, ke Mesir… Tidak ada yang mengenal Allah disana. Tapi dengan pengorbanan sahabat datang ke Yaman, Ramai orang Yaman masuk Islam. Sahabat datang ke Mesir, ke Yordan, mereka ramai-ramai masuk Islam. Bukan hal yang mustahil juga jika orang Indonesia buat pengorbanan dan risau seperti sahabat maka orang Amerika ramai-ramai masuk Islam. Para masyaikh berharap besar agar umat Islam Indonesia bisa bangkit untuk menyebarkan Islam ke seluruh dunia. Walaupun kita lemah-lemah, miskin-miskin, tapi oleh beri kita tugas kenabian. Tugas Nabi yang pertama adalah memperkenalkan Allah kepada umatnya, Nabi-nabi terdahulu mengenalkan Allah hanya ke kaumnya saja, namun umat ini mempunyai kelebihan untuk mengenalkan Allah ke seluruh dunia. Kita harus ada sifat risau, kasihan dengan orang yang tidak mengenal Allah dan meninggal dalam keadaan tidak mengenal Allah. Bukan kita menbunuh, mengebom orang kafir, tapi kita ada rasa kasih sayang kepada mereka. Walau hidayah di tangan Allah, namun jika ada usaha dan pengorbanan, insya Allah mereka akan mendapat hidayah dari Allah SWT. Amal dakwah ini adalah amal yang HAQ. Kita harus tawajjuh kepada amal. Sibukkan diri kita dalam amal. Kita di Indonesia tetap bersatu.

Categories: Bayan, Hasil Musyawarah, Tertib Dakwah | Tag: , , , | 4 Komentar

PEMBENTUKAN SYURA DUNIA & PERBEDAAN SYURA MALAYSIA DAN INDONESIA MENYELESAIKAN KONFLIK


Pembentukan Syura Dunia
=====================

Assalamualaikum wbt,

Kepada rekan-rekan seusaha yang di kasihi, pertama sekali hendaklah kita yakin bahwa setiap sesuatu yang berlaku dengan izin Allah SWT. Setiap peristiwa dalam dunia tidak terjadi dengan sendiri.

Apabila berlaku sesuatu Allah SWT ingin melihat sejauh mana tindak tanduk kita dan setiap tindak tanduk kita akan ada perhitungan di akhirat. Sama ada kita mengikut hawa nafsu maupun kepentingan diri.

Di akhirat besok ditakuti apa yang kita buat selama ini kosong di sisi Allah swt seandainya tiada keikhlasan dan bukan dibuat untuk keridhaan Allah SWT. Allah kurniakan kita akal yang sehat untuk berfikir atas kebenaran.

Kebenaran tak boleh diatasi dengan emosi dan hawa nafsu. Hati manusia sentiasa berkata benar dan tak pernah berbohong walaupun dia seorang kafir. Kita ada pengalaman bila kita buat silap dalam hati kita rasa bersalah iaitu guilty conscious.

Saya menyeru rekan-rekan seusaha seluruh negara membaca keterangan ini dan berfikir sedalam-dalamnya dan selepas itu buatlah keputusan sendiri dan simpan dalam hati tak perlu ajak paksa orang lain supaya berpendirian seperti anda.

Setelah kematian Maulana Zubair rah. syura yg dilantik oleh Hazrat ji rah. Maulana Inamul Hasan hanya tinggal dua orang iaitu Muhtaram Bhai Abd Wahab shb dan Maulana Saad db. Maka kebanyakan orang-orang lama India berpendapat perlu untuk ditambah kembali untuk mengisi kekosongan yang ada.

Pada ijtimak Raiwind 2015 satu mesyuarat diadakan di Raiwind yang dihadiri oleh kebanyakan orang lama India, Pakistan dan Bangladesh. Maka satu keputusan telah dibuat untuk menambah syura menjadi 13 org iaitu 11 yang baru serta 2 yang lama. Syura baru 4 org dari Pakistan, 4 orang dari Nizamudin dan 3 orang dari Kakril. Keputusan itu telah ditandatangani bersama oleh semua orang lama termasuk Hj. Abd Wahab sab.

Satu keputusan penting dibuat iaitu tidak ada apa-apa penambahan usul dibuat tanpa persetujuan mayoritas syura. Cuma Maulana Saad saja yang tidak setuju.

Setelah ijtimak Bhopal ada musyawarah old workers India di Nizamuddin, Maulana Saad sendiri dipihaknya telah melantik 4 orang syura iaitu anaknya Maulana Yusuf yang berumur 20 tahun, Miaji Azmat Mewati, Maulana Abr. Sattar Mewati dan Dr. Abd Alim Aligarh.

Biasanya di Nizamudin kalau Maulana Saad tiada, kerja dikendalikan oleh Maulana Yaakub seterusnya Maulana Ibrahim dan Maulana Ahmad Lat. Seandainya mereka semua tiada, barulah maulana yang ranking lebih bawah mengendalikan kerja. Tetapi bila Maulana Saad keluar safar, beliau melantik Maulana Sharif sebagai pemangku Amir. Begitulah seterusnya bila ketiadaan beliau.

Pertama-tama sekali telah berlaku masalah di Nizamuddin setelah kematian Maulana Zubair. Usaha ini menjadi kelam kabut sehinggalah berlaku perkara yang tidak diingini. Ketika hayat Maulana Zubair juga perasan tak puas hati di kalangan orang lama telah wujud tetapi berjaya dikekang oleh Maulana Zubair iaitu segalanya under control.

Banyak pembaharuan yang dibuat oleh Maulana Saad dalam usaha ini tidak dimusyawarahkan secara ijtimai menyebabkan berlakunya perbedaan cara usaha di kalangan rekan-rekan seusaha. Kalau kita ambil zaman Hazratji Maulana Inamul Hasan Amir yang ketiga yang mana sebahagian besar orang awalin Malaysia sempat bersama beliau lebih kurang 20 tahun.

Semasa Ustaz Rauf memperkenalkan tertib baru dalam usaha antaranya dua setengah jam dalam masjid saja bayan tak perlu tasykil sehingga nenyebabkan rakan seusaha berpecah belah di Malaysia dan perkara ini telah dibawa ke Nizamuddin.

Kalau diperhatikan setiap tahun bila ada musyawarah Malaysia di Nizamuddin kita akan lihat Bhai Wahab, Mufti Zainal Abidin, Bhai Afzal dari Raiwind akan hadir dan juga Hj Abd Muqith Bangladesh akan hadir. Ketika masalah tertib dua jam setengah yang diperkenalkan Ustaz Rauf bawa perpecahan di Malaysia, Hazratji telah meminta orang-orang lama bermuzakarah melibatkan orang Nizamuddin, Maulana Umar Palampuri, Meaji Mehrab, Bhai Wahab, Mufti Zainal Abidin, Hj Abd Muqith maka telah dipersetujui oleh Hazratji tertib 5 amal jemaah masjid iaitu dua setengah jam solid untuk dakwah zikir quran dikira infiradi amal. Musyawarah harian taklim rumah dan Masjid, dua gast, pembentukan jemaah 3 hari bulanan dari tiap masjid.

Tertib ini telah disepakati dan diamalkan di seluruh dunia.Tetapi di zaman Maulana Saad beberapa perkara yang dibawa tapi tak dimusyawarahkan di kalangan eldest antaranya Dakwah, Taklim, Istiqbal bacaan Muntakhab hadis maka perkara ini tidak diamalkan di seluruh dunia dan menyebabkan perpecahan di seluruh dunia malah mengikut Muntakhab tidak di baca di masjid sekitar Basti Nizamudin, Pakistan, England, South Africa tidak membaca Muntakhab. Ada beberapa jemaah Malaysia yang keluar di Pakistan bergaduh dengan jemaah Pakistan yang dibentuk bersama orang Malaysia.

Keadaan di Nizamuddin semakin tidak stabil bila Maulana Saad menolak keputusan Raiwind 2015 malah penyokong Maulana Saad mula mengancam melalui telefon untuk menggunakan kekerasan seandainya mereka yang menandatangani keputusan Raiwind 2015 datang ke Nizamudin.

Sehinggalah pada bulan ramadan 2016 berlaku pertumpahan darah di Nizamudin melibatkan penggunaan gangster. Peristiwa ini telah keluar dalam akhbar-akhbar utama india dan pihak polis telah masuk ke markas membuat siasatan dan menyoal elders kita.

Di bulan ini jugalah elders kita mula meninggalkan Nizamudin iaitu Maulana Yaakub, Maulana Ibrahim dan Maulana Ahmad Lat serta kebanyakan mukimin yang telah buat usaha dari zaman Maulana Yusof rah. meninggalkan markas tetapi mereka tidak meninggalkan usaha ini.

Mereka mengadakan mesyuarat dua bulan sekali di kalangan orang lama India bersama syura baru yang di lantik. Dalam mesyuarat dua bulan sekali ini jemaah dibentuk untuk foreign country dan interstate tanpa melalui Nizamudin. Mereka dipanggil syura alami, sebenarnya tiada nama cuma utk membezakan kedua kumpulan.

Cara Syura Indonesia Menyelesaikan Konflik
=================================

Marilah kita perhatikan sikap syura Msia dan Indonesia dalam menangani isu ini. Apabila perkara ini berlaku, syura Indonesia telah berhimpun dengan semua orang tanggungjawab dari propinsi membincangkan secara terbuka, masing-masing di beri peluang mengutarakan pandangan masing-masing secara bebas dan akhirnya Pak Cecep telah membuat keputusan iaitu kita anggaplah perbalahan ini seperti ibu dan ayah dan kita anak-anak tidak berhak untuk menyebelahi mana-mana.

Sebagai anak juga kita tak boleh mengeluarkan kenyataan yang tidak elok kepada mak bapak kita. Kemudian rombongan Nizamudin datang ke Indonesia dan menerangkan keadaan yang berlaku bagi pihak Nizamudin di Jakarta.

Kemudian mereka bermesyuarah lagi dan membuat keputusan utk mendengar di pihak syura alami. Mereka buat keputusan untuk hadir jord karkun lama bulan Mac 2017 untuk mendengar hujah di pihak syura alami. Biasalah kalau berlaku apa-apa perselisihan kita kena dengar kedua-dua belah pihak untuk berlaku adil.

Setelah jord Raiwind, mereka menjemput syura alami untuk hadir dalam mesyuarah nasional mereka di Cikampek Jakarta pada penghujung april 2017 supaya semua orang tanggungjawab dan fikirman dapat dengar dari syura alami.

Selepas mesyuarah nasional, mereka telah bermesyuarah dan membuat keputusan untuk merujuk masalah negara mereka kepada syura alami dan mereka tak kan kembali ke Nizamudin selagi elders tidak bersatu.

Buat masa ini negara-negara Indonesia, Filipina, Singapura, Australia, New Zealand, Fiji, South Africa dan beberapa negara afrika, England, Pakistan telah membuat keputusan untuk merujuk masalah mereka kepada syura alami, tidak lagi Nizamudin sehinggalah Maulana Saad bersetuju untuk menerima syura yang di bentuk di Raiwind pada 2015.

Cara Syura Malaysia Menyelesaikan Konflik
================================

Senario syura Malaysia, zaman Hazrat ji Maulana Enamul Hasan perlantikan syura Malaysia dibuat di Nizamudin. Hazrat ji telah minta semua orang lama Malaysia dan syura negeri menulis di atas kertas nama-nama yang dicadangkan kemudian berdasarkan cadangan tersebut keputusan diambil.

Pada awal 90an, 5 orang ahli syura baru dilantik: Dr. Nasuha, Hj. Arshad, Ustaz Mat Said, Sheikh Salem dan Khalid Bhai. Semua orang puas hati tidak ada sesiapa pun protes. Sheikh Salem meninggal dunia begitu juga Khalid Bai. Maka perlantikan dibuat di Tonggi. Empat orang baru dilantik: Ust. Abd Hamid, Hj. Zaid, Mohd Myidin dan Abdullah Chong. Perlantikan yang penuh kontroversi kerana dibuat di Tonggi dan syor orang-orang lama dan syura negeri tidak diambil kira.

Apabila berlaku krisis Nizamudin, Maulana Saad telah menelefon Mohd Mydin dan Abdullah Chong untuk datang ke Nizamudin meminta mereka beri sokongan kepada Maulana Saad. Maulana Syamim pernah berkata orang Malaysia ni kalau dua orang ni bergabung, semua Malaysia akan ikut sebab syura-syura lain jadi pak turut dan kebanyakan syura negeri yes man tak berani berbeza pendapat dengan syura Malaysia.

Zaid, Mydin, Abdullah Chong pergi safar ke Amerika bila balik mereka singgah ijtimak Raiwind tapi tidak tunggu international mesyuarah yang mana kebiasaannya mereka tunggu. Selepas Raiwind mesyuarah, dimesyuarat Malaysia tidak ada slot pun untuk karkuzari keputusan Raiwind.

Selepas mesyuarat Malaysia, Abdullah Chong telah bawa 20 orang kafilah Malaysia termasuk Maulana Seri Petaling yang selalu naik mimbar untuk bayan, malah ada orang sponsor free tiket untuk ke Nizamuddin. Bila balik mereka panggil mesyurat tergempar seluruh Malaysia.

Dalam mesyuarat itu ada fikirman syorkan untuk bentang keputusan Raiwind, tetapi mereka tidak benarkan malah Maidin kata syura alami tak valid/sah dan semua arahan mereka tak valid. Ustaz-ustaz Seri Petaling jadi panglima, mereka bayan mula menjurus kepada kempen Maulana Saad Hazratji dan hanya Nizamudin yang perlu ditaati.

Bayan six point dan akhirat sudah tidak ada, Syura-syura negeri yang di Sabah yang tidak bersetuju dengan mereka dipecat. Tabligh sudah jadi seperti sebuah parti politik.

Dari Fxxxxxxxxx
__________________________________

Semoga Allah swt tunjukkan perkara yang haq

Categories: Tertib Dakwah | Tag: , , , | 8 Komentar

Malfuudzaat 75


Beberapa hari setelah Hakimul Ummah, Maulana Ashraf Ali Thanwi rah.a. wafat, seorang yang ada hubungan bai’at dengan beliau telah datang dan saya yang berdosa ini telah memperkenalkannya kepada Maulana Ilyas. Beliau berkata, “Mereka yang ada hubungan dan kecintaan yang akrab dengan halqah Syaikh Thanwi perlu diberi takziah. Saya ingin disampaikan takziah kesemua yang ada hubungan dengan Syaikh. Secara khusus untuk menguatkan hubungan dengan Syaikh, medapat keberkahan, meninggikan derajatnya, dan untuk menggembirakan ruh beliau ialah dengan cara istiqamah dengan segala ajaran dan petunjuk yang hak yang telah disampaikan oleh Syaikh serta menyebarkan ajaran beliau. Semakin banyak orang yang mengikuti nasihat Hadzrat Syaikh, maka semakin besar pahalanya dan semakin tinggi derajatnya.”

“Barangsiapa mengajak kepada kebaikan maka baginya pahalanya dan pahala orang yang mengamalkannya.”

Kemudian beliau berkata, “Inilah cara yang paling tinggi untuk menyampaikan pahala kepada arwah Beliau.”

Categories: Tertib Dakwah | Tag: | Tinggalkan komentar

Kisah Muawiyah dengan Saad Berkenaan dengan Ali ra.


Dikeluarkan oleh Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi dari Amir bin Saad bin Abi Waqas dari bapaknya, bapaknya berkata: Muawiyah bin Abu Sufyan memerintahkan Saad dengan berkata, “Apakah yang menghalangimu untuk mencaci Abu Turab (gelar yang diberikan Rasulullah untuk Ali)?”

Saad berkata, “AKu akan menyebutkan tiga hal yang disabdakan oleh Rasulullah, yang jika satu darinya aku miliki, maka lebih aku sukai daripada unta merah:

  1. Pertama, dalam perang Tabuk Rasulullah menghendaki Ali tinggal di Madinah, maka Ali berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah! Apakah engkau meninggalkanku bersama dengan kaum wanita dan anak-anak?” Rasulullah pun bersabda, ‘Apakah kamu ridha sekiranya kamu memperoleh kedudukan di sampingku sebagaimana Nabi Harun di sisi Musa as, sedangkan tiada Nabi selepasku.”
  2. Aku juga mendengar Rasulullah pada hari perang Khaibar, ‘Aku akan memberikan Panji ini kepada seorang lelaki yang mencintai Allah dan Rasul-Nya dan Allah dan Rasul-Nya mencintainya.’ Kemudian Rasulullah bersabda, ‘Panggilah Ali supaya datang menemuiku.’ Kemudian Ali datang dan ia sedang sakit mata, lalu beliau meludahi kedua mata Ali kemudian menyerahkan panji itu kepadanya. Allah telah memberikan kemenangan kepada umat Islam.
  3. Ketika ayat ini diwahyukan kepada Rasulullah, Rasulullah pun memanggil Ali, Fatimah, Hasan, dan Husein kemudian bersabda, ‘Wahai Allah mereka ini adalah ahli keluargaku.’

3_61

Categories: Tertib Dakwah | Tag: , , | Tinggalkan komentar

Umar Menentang Orang yang Mencerca Ali ra.


Dikeluarkan oleh Ibnu Asakir dari Urwah ra, bahwa seorang lelaki telah mencerca dan menghina Ali dihadapan Umar bin Khattab. Maka Umar pun berkata, “Apakah kamu tahu pemilik kubur ini, yaitu Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib dan apakah kamu mengetahui mengenai Ali bin Abdul Muthalib? Janganlah kamu berkata-kata mengenai Ali kecuali dengan kebaikan karena sesungguhnya jika kamu menyakitinya, maka kamu telah menyakiti penghuni kubur ini (Rasulullah) dalam kuburnya.” Al Muntakhab.

Categories: Tertib Dakwah | Tag: , , | Tinggalkan komentar

Sabda Rasulullah, “Barangsiapa Menyakiti Ali, maka Ia Telah Menyakiti Aku.”


Dikeluarkan oleh Ibnu Ishaq dari Amru bin Shah Al Aslami ra, seorang sahabat yang menyertai perjanjian Hudaibiyah, katanya: Aku bersama dengan Ali dalam pasukan yang dikirim oleh Rasulullah ke Yaman. Ali telah berlaku kasar kepadaku yang membuat aku menentangnya. Ketika aku sampai di Madinah, aku pun mengadukan perlakuannya itu kepada siapa saja yang aku temui di Madinah.

Pada suatu hari, aku menemui Rasulullah yang sedang duduk di dalam masjid. Ketika Rasulullah melihat kedatanganku, aku melihat ke arah beliau dan beliau pun melihat ke arah ku hingga aku duduk dihadapannya. Lalu Rasulullah bersabda kepadaku, “Demi Allah! Sesungguhnya engkau telah menyakitiku wahai Amru.”

Aku pun berkata, “Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji’uun. Aku berlindung kepada Allah dan agama Islam dari menyakiti hati Rasulullah.”

Kemudian Rasulullah bersabda,”Barangsiapa yang menyakiti Ali, maka sesungguhnya ia telah menyakiti aku.”

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Amru bin Shas sebagaimana dalam Al Bidayah. Kata Haitsami, hadits ini telah diriwayatkan oleh Ahmad dan Thabrani dengan ringkas dan Bazar lebih ringkas lagi.

Categories: Tertib Dakwah | Tag: , | Tinggalkan komentar

Abu Bakar Memuliakan Ali Bin Abu Thalib


Dikeluarkan oleh Ibnu Arabi dari Anas ra katanya: “Suatu ketika Rasulullah sedang duduk di dalam masjid dengan dikelilingi oleh para sahabatnya. Kemudian Ali muncul lalu memberi salam kepada mereka sambil berdiri mencari tempat kosong untuk tempat duduknya. Rasulullah pun melihat ke arah sahabat sambil mencari adakah tempat kosong yang cukup untuk tempat duduk Ali. Ketika itu Abu Bakar sedang duduk di sisi kanan Rasulullah, lalu Abu Bakar pun bergeser dari tempat duduknya sambil berkata kepada Ali, ‘Duduklah di simi wahai Abu Hasan.’ Maka Ali pun duduk di antara Rasulullah dan Abu Bakar.”

Kami pun melihat raut kegembiraan pada wajah Rasulullah , kemudian beliau berpaling ke arah Abu Bakar dan berkata, “Wahai Abu Bakar. Sesungguhnya orang yang mengetahui kelebihan orang-orang yang mempunyai kelebihan, adalah orang yang mempunyai kelebihan.” (Al Bidayah)

Categories: Tertib Dakwah | Tag: , , | Tinggalkan komentar

Malfuudzaat 74


Beliau berkata, “Kelebihan manusia dari makhluk lain ialah karena lisannya dan seyogyanya kelebihan ini digunakan untuk kebaikan. Lisan juga bisa digunakan untuk keburukan. Apabila lisan manusia digunakan untuk kebaikan dan usaha agama, maka ia akan menjadi asbab kebaikan yang sangat luas dan derajatnya akan lebih tinggi dari malaikat. Sebaiknya jika lisannya digunakan untuk keburukan, maka derajatnya menjadi lebih rendah dari binatang seperti anjing dan babi.”

Categories: Tertib Dakwah | Tag: , , | Tinggalkan komentar

Malfuudzaat 73


Beliau berkata, “Maksud dan Matluub kerja agama ini ialah Ridha Allah dan pahala di akhirat. Nikmat serta berkah yang dijanjikan di dunia ini seperti ketenangan jiwa, kemuliaan, Istikhlaf atau tamkin (kedudukan tinggi), bukanlah maksud tetapi mau’uud (yang dijanjikan). Apa-apa yang kita buat untuk agama mestilah hanya untuk ridha Allah dan kejayaan di akhirat. Kita juga hendaklah yakin akan apa yang dijanjikan di dunia ini bahkan berdoa untuk perkara itu tetapa ianya jangan dijadikan maksud dari ibadah dan ketaatan kita.”

Contoh perbedaan antara maksud dan mau’uud:

Maksud Nikah adalah mendapatkan isteri dan segala faedahnya tetapi seseorang akan juga akan mendapatkan hadiah berupa uang dan barang-barang yang bukan maksudnya. Benda-benda ini seolah-olah sesuatu yang dijanjikan. Sangat bodoh jika seorang menikah dengan maksud hanya menginginkan hadiah-hadiah. Apabila diketahui maksudnya ini oleh isterinya, apakah ada tempat baginya dalam hati wanita itu?”

Categories: Tertib Dakwah | Tag: , , , | Tinggalkan komentar