Posts Tagged With: Religion

Penyebab Tergelincir dari Jalan Dakwah


Ada beberapa penyebabnya seseorang tidak lagi melakukan tugas dakwah, antara lain :

  1. Terlalu Ekstrem atau berlebihan dalam menjalankan aturan Agama
  2. Melampaui Batas kewajaran dalam melakukan hal-hal yang mubah
  3. Memisahkan diri dari Jemaah
  4. Kurang mengingat kematian dan kehidupan akhirat
  5. Menyepelekan kewajiban harian
  6. Tubuhnya termasuki barang yang haram atau syubhat
  7. Mencukupkan diri dengan melakukan sebagian saja dari syariat agama
  8. Melalaikan kaidah sunatullah
  9. Mengabaikan kebutuhan jasmani
  10. Tidak siap menghadapi kendala dakwah
  11. Berteman dengan orang yang lemah semangatnya
  12. Tidak terprogramnya aktifitas yang dilakukan
  13. Berlarut-larut dalam maksiat dan meremehkan dosa-dosa kecil

Baca lebih lanjut

Categories: Muzakarah Dakwah | Tag: , | 12 Komentar

Pendapat Alqamah bin Harits ra Tentang Hakikat Iman


Dari Alqamah bin HArits ra, dia menceritakan, “Aku datang kepada Rasulullah saw dan aku adalah orang ketujuh di antara tujuh orang dari kaumku yang telah memeluk Islam. Lalu kami memberi salam kepada Rasulullah saw dan Beliau pun menjawab salam kami. Kemudian kami berbincang-bincang dengan Beliau  dan Beliau pun merasa takjub dengan pembicaraan kami, lalu Beliau bertanya, “Kalian ini siapa?” Kami menjawab, “Kami adalah orang yang beriman.” Beliau bertanya, “Setiap ucapan mempunyai hakikat (bukti), maka apakah hakikat keimanan kalian?”

Baca lebih lanjut

Categories: Bicara Iman Yakin | Tag: , , | 14 Komentar

Bayan Nasehat Nabi saw Sebelum Memberangkatkan Rombongan


Dari Abdurrahman bin A’id ra, dia berkata, “Adalah Rasulullah saw apabila hendak mengirimkan pasukan, maka Beliau memberi nasehat, ‘Bersikap lembut dan sayanglah kepada orang-orang! Jangan menyerang mereka sebelum kalian BERDAKWAH kepada mereka, dan janganlah menghancurkan rumah-rumah mereka! Jangan biarkan satu orang penghuni rumah pun yang ada di kota-kota maupun di desa-desa, kecuali kalian membawa mereka ke hadapanku dalam keadaan muslim (telah memeluk Islam), karena yang demikian itu lebih aku sukai daripada kalian datang padaku dengan membawa istri-istri dan anak-anak mereka setelah kalian membunuh suami-suami mereka!’ “. (HR. Ibnu Mandah dan Ibnu Asakir dalam kitab Al Kanz jilid II halaman 294. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Syahin dan Al Baghawi seperti terdapat dalam kitab Al Ishaabah jilid III halaman 153, juga Tirmidzi dalam kitabnya jilid I halaman 195).

Baca lebih lanjut

Categories: Tertib Dakwah | Tag: , , , | 40 Komentar

Nabi Muhammad saw Berdakwah Ke Thaif Dengan Berjalan Kaki


Dari Abdullah bin Ja’far rhuma, dia menceritakan, “Ketika Abu Thalib wafat, maka Rasulullah saw pergi berdakwah ke Thaif dengan berjalan kaki untuk mengajak mereka ke dalam Islam. Tetapi mereka tidak mau menerima ajakan Nabi saw. Maka beliau meninggalkan mereka dan pergi ke bawah sebatang pohon rindang, lalu mengerjakan shalat dua rakaat. Setelah shalat beliau berdoa :

“Allahumma ilaika asykuu dho’fa quwwatii wa hawaanii ‘alannaas yaa arhamar raahimiin. Anta rabbul mustadh’afiin wa anta rabbii ila man takilunii ila ba’iidin yatajahhamunii am ila ‘aduwwin malaktahuu amrii in lam yakun(m) bika ghadhabun ‘alaiyya falaa ubalii walakin ‘aafiyatuka hiya ausa’u lii. A’uudzu binuuri wajhikal ladzii asyraqat lahudz dzulumaatu wa sholaha ‘alaihi amrud dunya wal ‘akhirah min an yanzila bii ghodhobuka au yahulla ‘alayya sakhothuka lakal ‘utba hatta tardhoo laa haula wa laa quwwata illa bika”.

Artinya :

“Wahai tuhanku, kepada Engkaulah aku adukan kelemahan tenagaku dan kekurangan upayaku pada pandangan manusia. Wahai Tuhan Yang Maha Rahiim, Engkaulah Tuhannya orang-orang yang lemah dan Engkaulah Tuhanku. Kepada siapa Engkau menyerahkan diriku? Kepada musuh yang akan menerkam aku atau kepada keluarga yang Engkau berikan kepadanya urusanku, tidak ada keberatan bagiku asalkan Engkau tidak marah padaku. Sedangkan afiat-Mu lebih luas bagiku. Aku berlidung dengan cahaya muka-Mu yang mulia yang menyinari langit dan menerangi segala yang gelap dan atas-Nyalah teratur segala urusan dunia dan akhirat. Dari Engkau menimpakan atas diriku kemarahan-Mu atau dari Engkau turun atasku adzab-Mu. Kepada Engkaulah aku adukan halku sehingga Engkau ridha. Tidak ada daya dan upaya melainkan dengan Engkau.”

(HR. Thabrani. Menurut Al Haitsami dalam kitabnya jilid VI halaman 35, di dalam sanadnya ada seorang perawi yaitu Ibnu Ishaq, dia adalah mudallis tsiqat, tetapi para perawi lainnya adalah tsiqat).

Categories: Kisah Dakwah | Tag: , | 4 Komentar

Kesabaran Nabi saw Ketika Mengajak Hakam Bin Kaisan Untuk Masuk Islam


Dari Miqdad Bin Amar ra, ia berkata, “Pernah dalam suatu peperangan, aku menawan Hakam bin Kaisan. Lalu amir kami berniat akan memotong lehernya, tetapi aku berkata, “Biarkanlah dulu, kami akan membawanya ke hadapan Rasulullah saw!” Ketika kami membawanya kehadapan Rasulullah, Beliau mengajaknya untuk masuk Islam, tetapi dia hanya terdiam saja.

Baca lebih lanjut

Categories: Kisah Dakwah | Tag: , | 2 Komentar

Amal Ikhlash. Walau Sedikit Mencukupi…


Ibnu Mubarak menceritakan bahwa Khalid bin Ma’dan RA berkata kepada Muadz RA, Mohon diceritakan hadits Rasulullah yang engkau hafal dan yang engkau anggap paling berkesan. Hadits manakah menurut Tuan?”

Jawab Muadz : “Baiklah, akan aku ceritakan.”

Selanjutnya, sebelum bercerita, beliau menangis. Kemudian kata beliau : “Ehm, rindu sekali aku dengan Rasulullah, rasa-rasanya ingin segera bertemu.” Kata beliau selanjutnya: “Tatkala aku menghadap Rasulullah, beliau menunggang unta dan menyuruhku agar naik di belakang beliau.

Kemudian berangkatlah kami dengan kendaraan itu. Selanjutnya beliau menengadah kelangit dan bersabda:

“Puji syukur kehadirat Allah yang berkehendak atas makhluknya, ya Muadz!”

Jawabku: “Ya, Sayyidul Mursalin.”

Kata beliau selanjutnya: “Sekarang aku akan mengisahkan satu cerita kepadamu. Apabila engkau hafalkan, akan sangat berguna bagimu. Tetapi jika kau anggap remeh, maka kelak di hadapan Allah engkau tidak mempunyai hujjah.”

Baca lebih lanjut

Categories: Enam Sifat | Tag: , | 5 Komentar

Melepas Kedok Jemaah Tabligh, Bagian 6 (yang belum tertulis)


APA YANG DIBUAT JEMAAH TABLIGH KETIKA MEREKA KELUAR DI JALAN ALLAH

Mereka menghidupkan amalan Nabi secara menyeluruh yakni Dakwah, Taklim wa Ta’allum, dan Tazkiyyah. Sesuai ayat :

Ya Tuhan kami, utuslah seorang Rasul ditengah-tengah mereka yang berasal dari diri mereka sendiri (yang tugasnya) membacakan ayat-ayat Engkau (DAKWAH), mengajarkan kepada mereka ALKITAB dan ALHIKMAH (Taklim wa Ta’allum) dan Tazkiyyah (Dzikir Ibadah dan Khidmat), Sesungguhnya Engkau Maha Gagah dan Maha Bijaksana (AL Baqarah : 129)

Baca lebih lanjut

Categories: Jemaah Tabligh | Tag: , ,

Keutamaan Wanita


*      Seorang wanita shalihah lebih baik dari 70 orang waliyullah.

*      Seorang wanita jahat lebih buruk daripada 1000 lelaki yang jahat.

*      Dua rakaat shalat dari wanita hamil lebih baik daripada 80 rakaat shalat wanita yang tidak hamil.

*      Wanita yang member susu kepada anaknya dari buah dadanya akan mendapat satu pahala dari tiap-tiap tetes susu yang diberikannya.

*      Apabila seorang suami pulang kerumah dalam keadaan letih dan istrinya melayani dengan baik maka mendapat pahala jihad.

 

Baca lebih lanjut

Categories: Masturoh | Tag: , , , | 20 Komentar

Muzakarah Tentang Anak


Sabda-sabda Rasulullah saw Mengenai Anak :

1.      Bau tubuh anak-anak adalah sebagian dari angin surga.

2.      Surga itu adalah sebuah kampung kesenangan, tidak masuk surga melainkan orang yang menyukai anak-anak.

3.      Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang menangis karena takutkan Allah SWT. Orang yang menangis oleh Allah SWT diharamkan akan api neraka ke atas tubuhnya.

4.      Ciumlah anakmu karena pahala setiap ciuman itu dibalas dengan satu derajat di surga.

5.      Barangsiapa keluar ke pasar muslimin dan membeli barang-barang dan kembali ke rumah dengan membawa buah tangan untuk anak-anaknya niscaya mendapat rahmat dari Allah SWT dan tidak akan disiksa di hari kiamat.

 

 

Baca lebih lanjut

Categories: Anak | Tag: , , | 4 Komentar

Musyawarah


Maksud dan Tujuan Musyawarah :

Bagaimana kita bisa menyatukan hati, fikir, dan kerja kita dan apa yang akan kita buat sehingga mampu mendatangkan hidayah Allah SWT dan kita siap untuk menggunakan harta, diri, dan waktu kita untuk memenuhi takaza-takaza (keperluan) agama.

Baca lebih lanjut

Categories: Amal Maqami, Muzakarah Dakwah | Tag: , , | 10 Komentar